Assalamualakum, halo, semoga kamu senantiasa sehat ya, baik dan pastikan selalu bahagia, ya kan?
Akhir-akhir ini aku lebih banyak di rumah, jarang ambil kerjaan yang di luar rumah karena ada kewajiban yang meurut aku lebih urgent untuk dikerjakan. Yaa, aku harus mendampingi ibu mertua aku, kontrol ke dokter, setidaknya 2-3 kali dalam satu bulan.
Ibu mertua aku usianya 78 tahun, dan ahamdulillah sehat sekali sih menurut aku untuk ukuran usia yang nyaris 80. Hanya, memang sejak muda beliau memiliki hipertensi, sehingga kontrol rutin diperlukan sekali dan aku bersyukur, ibu mertua aku sangat sadar kesehatan.
Beliau selalu semangat jika waktunya tiba tanggal untuk kontrol ke dokter, sejak malam sudah siapkan berkas -- tentu saja aku bantu -- apa yang harus beliau siapkan dan memastikan berkas apa yang aku simpan.
Ada lagi kelebihan ibu mertua aku, meskipun usia sudah sepuh, beliau tidak malas bergerak, biasanya sih di kebun, bersih-bersih daun kering, siram tanaman, atau tanam tumbuhan, apa saja.
Mungkin itu ya, suka bergerak itu yang bikin beliau sehat meskipun mengidap hipertensi, selain beliau minum obat rutin penurun tensi tentunya.
Aku bersyukur karena sekarang ini tak jarang kan kita temukan orang-orang yang terkena serangan stroke dalam usia yang relativ masih muda, dan bisa disimpulkan bahwa serangan stroke sekarang ini tidak mengenal usia meskipun usia menjadi salah satu sebab.
Secara individual, stroke bisa mengakibatkan kematian, selain itu juga kecacatan yang pastinya menurunkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup penderita. Secara emosi sosial dan finansial juga pasti akan menjadi beban bagi keluarga dan negara.
Terkadang sebagian kita rancu mengenai stroke, ternyata ada 2 tipe stroke, yaitu:
Jika sekarang ini kata stroke seperti sudah familier di telinga kita, karena memang stroke adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab terbesar kematian di dunia, setelah sakit jantung.
Dr. dr. Al Rasyid, Sp. S ( K ) Departemen Neurologi FKUI-RSCM Jakarta menyampaikan bahwa penyakit stroke ini erat kaitannya dengan gaya hidup. Di sisi lain tidak mudah memberi pengertian masyarakat bahkan pasien untuk melakukan gaya hidup sehat.
Akhir-akhir ini aku lebih banyak di rumah, jarang ambil kerjaan yang di luar rumah karena ada kewajiban yang meurut aku lebih urgent untuk dikerjakan. Yaa, aku harus mendampingi ibu mertua aku, kontrol ke dokter, setidaknya 2-3 kali dalam satu bulan.
Ibu mertua aku usianya 78 tahun, dan ahamdulillah sehat sekali sih menurut aku untuk ukuran usia yang nyaris 80. Hanya, memang sejak muda beliau memiliki hipertensi, sehingga kontrol rutin diperlukan sekali dan aku bersyukur, ibu mertua aku sangat sadar kesehatan.
Beliau selalu semangat jika waktunya tiba tanggal untuk kontrol ke dokter, sejak malam sudah siapkan berkas -- tentu saja aku bantu -- apa yang harus beliau siapkan dan memastikan berkas apa yang aku simpan.
Ada lagi kelebihan ibu mertua aku, meskipun usia sudah sepuh, beliau tidak malas bergerak, biasanya sih di kebun, bersih-bersih daun kering, siram tanaman, atau tanam tumbuhan, apa saja.
Mungkin itu ya, suka bergerak itu yang bikin beliau sehat meskipun mengidap hipertensi, selain beliau minum obat rutin penurun tensi tentunya.
Aku bersyukur karena sekarang ini tak jarang kan kita temukan orang-orang yang terkena serangan stroke dalam usia yang relativ masih muda, dan bisa disimpulkan bahwa serangan stroke sekarang ini tidak mengenal usia meskipun usia menjadi salah satu sebab.
Tentang stroke
Apa sih stroke itu? menurut WHO stroke adalah terputusnya aliran darah ke otak, umumnya akibat pecahnya pembuluh darah otak, atau tersumbatnya pembuluh darah ke otak sehingga pasokan nutrisi dan oksigen ke otak berkurang.Secara individual, stroke bisa mengakibatkan kematian, selain itu juga kecacatan yang pastinya menurunkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup penderita. Secara emosi sosial dan finansial juga pasti akan menjadi beban bagi keluarga dan negara.
Terkadang sebagian kita rancu mengenai stroke, ternyata ada 2 tipe stroke, yaitu:
- Tipe iskemik / sumbatan, adalah stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah di otak.
- Tipe hemoragik atau perdarahan, adalah stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak.
Paparan di atas disampaikan oleh Dr. Cut Putri Arianie Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( P2TM ) Kementerian Kesehatan pada acara temu blogger dalam rangka memperingati Hari Stroke se dunia, yang jatuh pada Tanggal 29 Oktober 2019 ini.
Bahkan RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan jika kejaian stroke di Indonesia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Data WHO juga menunjukkan bahwa stroke adalah penyebab utama kematian di Indonesia, 328.500 orang meninggal karena stroke pada tahun 2012.
Lalu bagaimana dong kita mengenali stroke, ada kok gejala dan tanda yang bisa dikenali. Yuk kita kenali terlebih dahulu, seperti apa sih tanda-tanda dan gejala stroke?. Tanda-tanda ini populer dengan singkatan SeGeRa Ke RS.
Nara sumber
Kebijakan Kemenkes atasi serangan stroke
- Senyum tidak simetris, tersedak, secara tiba-tiba sulit menelan air minum.
- Gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah.
- Bicara pelo/tiba-tiba tak dapat bicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal, atau semutan separuh tubuh.
- Rabun, tiba-tiba pandangan satu mata kabur.
- Sakit kepala hebat yaang datang tiba-tiba belum pernah terjadi sebelumnya, juga terjadi gangguan fungsi keseimbangan, seperti gerakan berputar, gerakan sulit dikoordinasi.
Ada juga caralain, bagaimana kamu bisa mengenali gejala-gejala stroke, yaitu yang disebut dengan melakukan FAST ( Face, Arm, Speech, Time ). Ini adalah sebuah cara yang berarti :
- Face: Wajah terkulai
- Arm: lengan melemah
- Speech: kesulitan bicara
Jika muncul gejala seseorang tidak mengangkat ke dua lengan, tidak bisa mengucapkan kalimat lengkap atau tidak bisa senyum dengan dua sisi bibir, sebaiknya segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan darurat. agar keadaannya tidak semakin parah.
Lalu apa sih faktor resiko stroke, atau penyebab datangnya serangan stroke? Beberapa penyebab serangan stroke yang bisa diubah adalah
- Hipertensi
- Obesitas
- Diabetes Melitus
- Deslipdemia
- Altrial Fibritasi
- Pasca stroke
- Merokok
- Alohol
- NAPZA
- Stress
- Pola makan tidak sehat
- Migrain
- Kurang olahraga
- Penyakit jantung
Ada juga faktor resiko yang sudah tidak bisa diubah lagi, yaitu
- Umur
- Jenis kelamin
- Ras tertentu
- Genetik
Tak jarang kan kita dengar, penderita stroke yang tidak tertolong, kenapa bisa? karena ada yang disebut periode emas, yaitu waktu yang sangat erharga bai penderita stroke yaitu kurang dari 4.5 jam.
Artinya kurang dari 4.5 jam sejak pertama kali munculnya gejala dan tanda, sampai dilakukan penanganan stroke di rumah sakit. Urutannya adalah sejak muncul tanda sampai penderita tiba di rumah sakit, harus kurang dari 2 jam. Lalu, proses pemeriksaan sampai pengobatan membutuhkan waktu maksmal 2.5 jam.
Masa emas ini harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh, karena jika penanganan lebih dari 4.5 jam, akan terlambat, stroke akan beresiko entah itu kecacatan permanen atau bahkan kematian.
Benar saja mertua aku sehat meskipun mengidap hipertensi, tak lain karena faktor dia suka bergerak, yang ternyata bisa mencegah datangnya serangan stroke, disamping tentu saja banyak faktor lain.
Gaya hidup dan mencegah serangan stroke
Pada acara temu blogger juga menghadirkan dua orang mantan penderita stroke, yitu bapak Iwan dan Ibu Heni, yang mengkisahkan jika mereka bisa ditangani dalam masa emas yang 4.5 jam itu.
Pengetahuan mereka tentang serangan stroke membuahkan tindakan yaitu mereka bisa ditangani di RS PON, sehingga mereka terbebas dari resiko kecacatan dan resiko fatal lain.
Berbagai mitos bagaimana mengatasi serangan stroke ( seperti jari ditusuk jarum, atau menggunakan obat sendiri tanpa sepengetahuan dokter dan berbagai hoax ) abaikan saja.
Lebih baik mewaspadai datangnya serangan bagi mereka yang beresiko, dengan mengetahui gejalanya.
Blogger dan nara sumber
Dr. dr. Al Rasyid, Sp. S ( K ) Departemen Neurologi FKUI-RSCM Jakarta menyampaikan bahwa penyakit stroke ini erat kaitannya dengan gaya hidup. Di sisi lain tidak mudah memberi pengertian masyarakat bahkan pasien untuk melakukan gaya hidup sehat.
Kembali lagi, pencegahan datangnya serangan stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat, pola hidup, pola makan sehat
- Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah lemak, sebaliknya, tidak dianjurkan konsumsi makanan berlemak dan yang terlalu asin. Terlalu banyak makan makanan berlemak dan terlalu asin dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah. Akibatnya akan beresiko menyebabkan hipertensi yang menjadi pemicu datangnya serangan stroke. Menjaga pola makan akan meminimalkan penyebab datannya serangan stroke.
- Berhenti merokok. Rokok bisa mempersempit pembuluh darah, selain itu membuat darah mudah menggumpal, sehingga bagi perokok resiko stroke meningkat dua kali lipat.
- Olahraga teratur. Olahraga yang teratur akan bisa menjaga berat badan dan tekanan darah berada pada level sehat, juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dari sinilah resiko datangnya serangan stroke berkurang.
- Hindari konsumsi alkohol dan NAPZA, karena minuman keras mengandung kalori yang tinggi, yang mudah mendatangkan penyakit pemicu stroke, seperti dibetes, hipertensi.
Untuk NAPPZA harus dihindari karena beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah. - Memeriksakan diri secara rutin ke dokter, untuk memastikan kondisi tubuh secara medis.
Mencegah stroke adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, belajar mengenali faktor resiko, sekaligus menghindarinya. Cara lain adalah selalu ikuti apa anjuran dokter, memeriksakan dirisetidaknya satu kali dalam satu bulan.
Ayuk, mulai terapkan gaya hidup sehat, mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat lain, karena dengan kondisi otak yang sehat akan menciptakan SDM unggul.
saat ini serangan stroke atau stroke tidak mengenal umur ya, tua muda bisa terkena. Kita semua harus waspada
BalasHapusTerima kasih banyak mbak infonya. Jadi tercerahkan nih ttg gejala stroke dan penanganan di 2 jam pertama. Semoga kita terhindar dari penyakit ini
BalasHapusGaya hidup sehat WAJIB BANGET dilakukan ya Mbaa
BalasHapuskarena sekarang stroke juga mulai menyerang org muda
umur 30-an udah banyak yg kena stroke
Stroke sekarang tidak mengenal usia. Untuk itu gejala dan cara pencegahannya sangat perlu diketahui ya mba. Apalagi jika ada anggota keluarga yg sudah menderita penyakit penyebabnya.
BalasHapusDuh jadi ingat alm ayah kami yg tiada setelah 10 th lebih terjena stroke.. TFS mba, jadi tahu tanda2 awal dan juga pencegahannya..
BalasHapusSetuju bahwa mencegah selalu lebih baik. Sekarang ini banyak yang kena stroke baik muda ataupun tua. Kudu tahu betul ya cara mencegahkan dan tetap menerapkan gaya hidup sehat
BalasHapusStroke emang penyakit yang sangat ditakuti oleh sebagian keluargaku. apalagi sudah punya gen turunan dari keluarga papa. Nah, buat menjaga agar tidak terkena stroke pola makan dan pola hidup harus dijaga bener2.
BalasHapusGaya hidup yang tidak sehat memang rentan sekali mengundang penyakit stroke ini ya mbak. Saya juga punya paman yang memiliki stroke memang semua karena pola makan yang tidak teratur dan kurang mengkonsumsi serat mbak.
BalasHapusAlhamdulillah ya mbak meski Ibu usianya sudah sepuh tapi masih sehat. Semoga beliau terus sehat ya mbak. Tentang stroke sepertinya sudah tidak lagi memandang usia karena pengaruh gaya hidup yang kurang sehat. Banyak makanan instan, malas bergerak bisa menjadi pemicu stroke....meski usia juga dapat juga menjadi pemicunya. TFS mbak atas pencerahannya.
BalasHapusKalau jaman dulu stroke menyerang orang tua kebanyakan, tapi skr Anak muda aja banyak yg kena ya mbak.
BalasHapusHarus menjaga gaya hidup banget ya termasuk jangan mager nih. Allhamdulillah ibu mertua masih bisa dibilang sehat ya mbak
Stroke sekarang jd penyakit yang bikin serem juga mba karena butuh biaya yang gak sedikit juga. Nice sharenya mba tentang seluk beluk penyakit stroke ini.
BalasHapusayahku salah satu pengidap stroke mungkin krna dulu perokok berat sekaligus suka makan sembarangan,,
BalasHapustrust me.. lebih baik mencegah daripada mengobati sakit stroke,, sedih klo diceritain mah
Memang serangan stroke menjadi momok semua orang yaa mba.. gaya hidup sehat adalah upaya pencegahan terbaik
BalasHapusWah bersyukur banget punya ibu mertua yg sehat ya..jd inget ibuku seumur umur bs dihitung dgn jari deh ke dokter...skrg usianya sudah 74 thn mah seger..
BalasHapusSerem banget aku kalau ngebahas soal stroke, serangannya yang mendadak tuh lho sangat mengancam. Perlu pengetahuan kesehatan yang memadai untuk bisa menindaklanjuti gimana sebaiknya perawatan yang dibutuhkan oleh penderita stroke.
BalasHapusWah jadi tahu tanda-tanda dan gejala stroke dengan mengingat "segera ke RS". Aku ingin jadi ingat Teman kantorku ada yang kena stroke di wajahnya pada masih muda banget
BalasHapusSalah satu pemicu stroke yang terjadi pada bapak dan bapak mertua adalah merokok duh setelah merokok berhenti dan terjadi stroke baru sadar deh :(
BalasHapuspaling takut sama penyakit ini, apalagi penyebabnya juga kayak yg sepele, macam pola hidup dan makan yang kurang sehat, ngeri ya alloh, mudah2an kita smua dijauhkan dari stroke
BalasHapusHiks dulu nenekku juga ada yang alami stroke, mba. Sekarang tanteku alami stroke sebelah badan tapi masih bisa ngomong lancar mba. Smoga kita dikasih sehat ya
BalasHapusPapahku sempat terkena serangan stroke dan itu bikin kita semua panik. Pipi dan mulunya miring ke sisi kiri dan bicaranya jadi ga jelas. Mudah2an beliau sehat terus. Sekarang lebih menjada pola makan dan olahraga ringan yg teratur. TFS mb Tite.
BalasHapusWah usia 78 masih sehat banget ya. Alhamdulillah kalo gitu. Iya stroke sekarang bahkan sudah menyerang anak muda, hiks sedih. Faktor pola makan dan olahraga juga turut berpengaruh. Skrg kan sedikit gerak, dilayar laptop terus
BalasHapusNgeri banget dengan penyakit ini ya. Alhamdulillah ibu mertua masih sehat dI usia jelang 80. Aku jg mulai rutin olahraga lagi, udah 3 mingguan ini. Semoga aja konsisten.
BalasHapusWah berarti harus bener2 deket dengan RS ya, Mba. Waktu 4,5jam di Jakarta itu rasanya ga mgkn kalau jauh dari RS. Apalagi 4,5jam dibagi lagi 2 jam buat perjalanan dan 2,5jam pengobatan. Duuh. Bener yaa, cari rumah kalau bs yg tinggal sekepretan sarung sama RS biar kalau terjadi tanda2 gejala stroke bisa segera ditangani.
BalasHapusAlmarhum bapak meninggal juga karena stroke mbak. Bismillah ya, smg bisa terus konsisten buat berolahraga dan jaga pola makan dan tidur
BalasHapusngeri banget juga bener deh ya sama stroke ini. umur masih muda juga mungkin banget terkena stroke :(
BalasHapusbapak aku juga meninggal karena stroke ini mbak T_T
Sehat terus ya mbak buat ibu mertua. Artikel ini benar-benar bermanfaat supaya tidak terkena stroke, jadi inget temen SMA meninggal karena stroke, padahal masih muda
BalasHapus