Assalamu'alaikum, apa kabarnya? Tetap sehat dan bahagia ya.
Kita semua pastinya prihatin dengan musibah yang tengah dihadapi sebagian saudara kita terutama di wilayah Riau dan Kalimantan.
Asap, ya, musibah kabut asap yang melanda sebagian saudara kita sungguh mengundang prihatin.
Bagaimana tidak, bukan hanya hutan saja yang terbakar, tetapi asap juga akibatkan penyakit melanda mereka yang terkena. Bahkan bukan hanya anak-anak, atau orang dewasa, banyak cerita sedih bagaimana satwa yang tidak bisa membebaskan diri dari kebakaran hutan.
Pemerintah pastinya sudah bergerak melakukan segala hal yang bisa meringankan dan membantu daerah yang terdampak kabut asap.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), kondisi udara di Pakanbaru, Samit dan Palembang sudah memasuki status berbahaya.
Sementara menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Agus Wibowo, bahwa sejak bulan Februari hingga September 2019 jumlah penderita ISPA akibat karhutla mencpai 919.516 orang, duh, banyak sekali kan ya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa bantu dengan doa, itu pastilah. Lalu, setelah doa, apalagi? Apakah kita harus datang ke lokasi kebakaran hutan? Bukankah tidak setiap kita bisa terjun ke lokasi?, karena karena jarak yang demikian jauh?.
Pada hari Rabu 25 September 219, Rumah Zakat memberangkatkan armadanya, yaitu Mobil Oksigen dan Armada Logistik yang membawa oksigen, obat-obatan dan Masker N-95. Selain itu, Rumah Zakat juga kembali menugaskan relawan tambahan untk melakukan Aksi Peduli Bencana ke lokasi terdampak.
CEO Rumah Zakat, bapak Nur Effendi menyampaikan, bahwa bencana kekeringan berdampak asap memiliki potensi untuk memperparah kemiskinan di Indonesia. Beberapa langkah yang dilakukan Rumah Zakat, selain solusi yang sifatnya kondisinal juga melakukan berbagai langkah lain seperti:
Menurut Murni, beberapa dampak kabut asap di Indonesia diantaranya adalah
Murni menyampaikan, bahwa Rumah Zakat mengadakan Program Respon menghadapi kondisi Indonesia darurat asap seperti saat ini yaitu:
Kita semua pastinya prihatin dengan musibah yang tengah dihadapi sebagian saudara kita terutama di wilayah Riau dan Kalimantan.
Asap, ya, musibah kabut asap yang melanda sebagian saudara kita sungguh mengundang prihatin.
Bagaimana tidak, bukan hanya hutan saja yang terbakar, tetapi asap juga akibatkan penyakit melanda mereka yang terkena. Bahkan bukan hanya anak-anak, atau orang dewasa, banyak cerita sedih bagaimana satwa yang tidak bisa membebaskan diri dari kebakaran hutan.
Pemerintah pastinya sudah bergerak melakukan segala hal yang bisa meringankan dan membantu daerah yang terdampak kabut asap.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), kondisi udara di Pakanbaru, Samit dan Palembang sudah memasuki status berbahaya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa bantu dengan doa, itu pastilah. Lalu, setelah doa, apalagi? Apakah kita harus datang ke lokasi kebakaran hutan? Bukankah tidak setiap kita bisa terjun ke lokasi?, karena karena jarak yang demikian jauh?.
Bapak Nur Efendi dan Ibu Murni Alit Baginda
Aksi peduli Rumah Zakat
Adalah Rumah Zakat yang sudah melakukan berbagai aksi kepedulian bencana dengan berbagai cara, diantaranya dengan menugaskan 100 relawan 6 provinsi yang mengalami karhutla yaitu Kaliimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi dan Palembang.Pada hari Rabu 25 September 219, Rumah Zakat memberangkatkan armadanya, yaitu Mobil Oksigen dan Armada Logistik yang membawa oksigen, obat-obatan dan Masker N-95. Selain itu, Rumah Zakat juga kembali menugaskan relawan tambahan untk melakukan Aksi Peduli Bencana ke lokasi terdampak.
CEO Rumah Zakat, bapak Nur Effendi menyampaikan, bahwa bencana kekeringan berdampak asap memiliki potensi untuk memperparah kemiskinan di Indonesia. Beberapa langkah yang dilakukan Rumah Zakat, selain solusi yang sifatnya kondisinal juga melakukan berbagai langkah lain seperti:
- Ajakan pada seluruh lapisan masyarakat khususnya umat Islam untuk memohon kepada Allah SWT melalui penyelenggaraan kegiatan sholat istisqa' yaitu sholat minta hujan. jak ini diserukan pada seluruh masjid dan musholla dimanapun adanya. Bagaianapun faktor Tuhan, Alah SWT adalah yang utama.
- Kebakaran hutan ditengarai bahwa 90% adalah akibat ulah manusia, sudah saatnya negara bersikap tegas melalui regulasi untk menindak para pelaku kejatan pembakaran hutan ini.
- Sumur-sumur resapan sebaiknya terus dibuat lebih banyak lagi yang bisa dilakukan di musim hujan. Sumur resapan merupakan cadangan air yang baik dan tepat saat terjadi kekeringan seperti saat ini.
- Edukasi pada masyarakat, agar mau menjaga lingkungan dengan lebih baik, karena mereka dan anak cucu juga yang akan merasakan. Masyarakat dididik agar tidaklai melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Dampak kabut asap dan upaya penanggulangannya
Murni Alit Baginda selaku menyampaikan, bahwa asap sudah mengganggu negara tetangga, dan di sisi lain bencana karhutla adalah bencana yang rutin terjadi, dengan titik-titik kebakaran yang sama.Menurut Murni, beberapa dampak kabut asap di Indonesia diantaranya adalah
- Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
- Pohon yang hangus dn mati menjadi potensi penyebb banjir, bencana yang sama beratnya dengan musim kering.
- Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan hampir satu juta orang menderita Infeksi Saluran Pernafasan atas ( ISPA ).
- Terbunuhnya satwa liar dan hancurnya pepohonan dan tanaman.
- Akibat asap yang ditimbulkan berdampak pada segala aspek kehidupan, seperti kesehatan, sosial, ekonomi.
Tim relawan
Sebagian peralatan relawan
Murni menyampaikan, bahwa Rumah Zakat mengadakan Program Respon menghadapi kondisi Indonesia darurat asap seperti saat ini yaitu:
- Menyelenggarakan sholat Istisqa'.
- Bekerjasama dengan Satgas gabungan melakukan pemadaman titik api.
- Menyediakan Pos dan ruang steril asap.
- Penyediaan dan sosialisasi safe house.
- Pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan.
- Layanan ambulance.
- Pembagian masker.
- Menyediakan logistik bagi petugas di lapangan, karena selama bertugas di medan yang berat membutuhkan daya tahan yang prima.
- Support BBM bagi pemadam kebakaran.
Menurut Bapak Nur Efendi, karena kualitas udara yang semakin memburuk, maka Rumah Zakat berinisiatif mendirikan Safe House untuk warga yang terdampak kabut asap di 4 lokasi yaitu 2 Safe House di Pekanbaru, 1 Safe House di Pontianak dan 1 Safe House di Jambi.
Warga yang tinggal di Safe House diantaranya adalah anak-anak dan ada juga santri Darul Qur'an, mendapatkan beberapa fasilitas yaitu tim medis dan obat-obatan, masker, ambulance antar jemput, termasuk katersediaan makan tiga kali dalam sehari.
Masih menurut Murni Alit Baginda, "Safe house ini merupakan tempat tinggal sementara bagi warga yang terpapar kabut asap. Tempat ini kedap udara dan ada pendingin ruangan, setidaknya keadaan mereka lebih baik dari sebelumnya."
Di akhir acara bapak Nur Efendi menyampaikan bahwa Rumah Zakat akan terus berupaya memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat yang terpapar asap. Karena menurut bapak Nur Efendi bencana kabut asap ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan solusi atas bencana asap yang terjadi.
Sukses selalu utk Rumah Zakat ya. Semoga relawannya diberi berkah selalu
BalasHapusSemoga makin banyak manfaat yang dapat disebarkan oleh dompet dhuafa ya. Barakallah.
BalasHapusWay to go...selalu cepat tanggap dalam membantu mereka yang membutuhkan. Semoga berkah selalu
BalasHapusAlhamdulillah semoga rumah zakat dan para relawan diberkahi dan dikuatkan untuk terus bermanfaat
BalasHapusSedih setiap kali ada berita tentang kahutla. Salut untuk kesediaan para relawan karena apa yang dilakukan tentunya gak mudah
BalasHapusRelawan NGO ini berhati malaikat bangett ya. Semoga Allah memberikan berkah dan balasan berlipat ganda
BalasHapusMantap Rumah Zakat cepat tanggap ya mba dan salut banget deh sama semua relawan juga donatur :)
BalasHapusPanen pahala. Sukses buat rumah zakat. Semoga Allah memberikan kemudahan segala urusannya aamiin yaa Rabb.
BalasHapusBencana asap yang lalu memang parah di Pekanbaru. Kami sampai mendekam di rumah saja supaya ttp aman. Terima kasih utk Rumah Zakat bantuan yg diberikan berarti sekali utk warga Pku
BalasHapusSejak zaman dulu Rumah Zakat komitmen dan konsisten ya mjd relawan saat ada bencana. Masyallah tabarakallah
BalasHapusRumah Zakat keren banget mbak dan dapat menjadi relawan pula apalagi kemarin untuk beberapa daerah yang terkena dampak asap.
BalasHapusRumah Zakat memang selalu terdepan untuk urusan bantuan
BalasHapusBanyak inovasi dan programnya yang keren. Beruntung pernah kerjasama dengan mereka
Ikut prihatin dengan keadaan saudara-saudara kita yang berada di wilayah yang terkena dampak asap. Syukurlah ada Rumah Zakat yang peduli dan mengirimkan 100 relawannya ya.
BalasHapusSemoga kejadian bencana asap ini tidak terjadi lagi ya Mbak. Walaupun banyak pihak yang bergerak, tapi sedih banget....
BalasHapusMasyaAllah semoga banyak yg tergerak seperti rumah zakat untuk membantu sesana
BalasHapusRumah Zakat memiliki peran yang baik ya mbak, apalagi untuk bencana seperti ini sangat membantu menanggulangi asap.
BalasHapusAlhamdulillah ya Rumah Zakat ikut berkontribusi dalam hal penanganan korban kabut asap. Tapi semoga saja peruntukkan dana zakat yang digalangnya mengutamakan 8 asnaf zakat yaitu fakir, miskin, gharimin, riqab, mualaf, amil, fisabilillah dan ibnu sabil.
BalasHapusAllhamdulillah Rumah Zakat membantu warga yang membutuhkan ya dengan mengirimkan relawannya. Ini pahalanya besar banget ya mbak bagi relawan juga
BalasHapusWah mantaps nih program rumah zakat ya..kita pun jd ga ragu berfikir di rumah zakat.
BalasHapusProgram yang dibuat badan-badan zakat, kayak RUmah Zakat ini memang keren-keren. Gak hanya dalam hal makanan, pakaian, atau kebutuhan pokok. Bahkan hingga ke mata pencaharian dan juga lingkungan. Saluuut!
BalasHapusSalut dengan program Rumah Zakat ini yang begitu peduli dengan saudara-saudara kita yang menjadi korban kabut asap. Sampai mengirim relawan ke sana. Patut dicontoh nih.
BalasHapusSalut dengan langkah nyata yang dilakukan oleh Rumah Zakat dengan membantu korban kabut asap ini. Semoga menginspirasi makin banyak orang untuk tergerak memberikan bantuan ketika saudara-saudaranya mengalami masa susah seperti ini.
BalasHapusBarakallah Rumah Zakat, semoga program-programnya makin bermanfaat untuk masyarakat. ngomong-ngomong soal asap, rasanya miris karena jadi kejadian rutin dan dampak kerugiannya tak sedikit. semoga nantinya ada cara efektif untuk ngatasin masalah ini
BalasHapusSelalu senang saat rumah zakat membuka donasi untuk membantu teman2 yg membutuhkan seperti ini.
BalasHapusSoal asap ini bener2 luas bgt kerugiannya ya mba. Terutama buat kesehatan juga