Halo, assalamu'alaikum kabar baik kan? yuk bahagiakan diri sendiri, tak lupa bahagiakan orang lain, orang-orang di dekat kita, sebisa kita pastinya.
Pernah dengar tentang stunting? pasti pernah kan, sunting biasa dikenal sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita, akibat kurang gizi kronis. Akibatnya anak gagal tumbuh, perkembangan otak tidak maksimal, dan gangguan metablisme.
Dampak jangka panjang, terjadi penurunan kemampuan kognitif, menurunnya kekebalan tubuh, dan mudah terserang penyakit. Bayangkan saja, penyakit seperti obesitas, diabetes, kanker, akan mengenai mereka yang mengalami stunting.
Foto bersama para stakeholders Kampung Anak Sejahtera di Desa Cibatok Dua Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
(Kiri-Kanan) Kepala Desa Cibatok Dua, Abdurrohim, S.IP., Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraaan, Drs. Hendra Jamal, M.Si., Camat Kecamatan Cibungbulang, Yudi Nurzaman, S.H., MM., dan Sekretaris Dinas PPPA Kabupaten Bogor, Chaerudin P
Bisa diprediksi, jika kondisi itu terus dihadapi bangsa Indonesia, kualitas manusia Indonesia ke depan akan menurun, berpengaruh juga pada daya tahan dan daya saing bangsa. ( Kemendes-PDTT, 2017 )
Nah kondisi ini terjadi sejak anak berada dalam kandungan, dan pada awal masa anak lahir, namun kondisi stunting baru bisa dilihat ketika anak berusia dua tahun.
Di Indonesia, mengatasi stunting dilakukan oleh berbagai pihak, oleh beberapa stakeholder terkait, sebab mengatasi stunting tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak saja, karena persoalan stunting kait mengkait dengan beberapa hal.
Karena itulah, maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindunagn Anak ( KPPPA ) RI bekerjasama dengan Foodbank Of Indonesia ( FOI ), meluncurkan program kampung Anak Sejahtera ( KAS ).
Peluncuran dilakukan di desa Cibatok Dua, kabupetan Bogor, pada tanggal 1 Oktober 2018, dan menghadirkan beberapa stakeholder terkait. Diantara ayng hadir adalah Kepala Desa Cibatok Dua Abdurohim, Camat Cibubulang Yudi Nurzaman, serta Sekretaris dinas PPPA Kabupaten Bogor, Chaerudin P
Apakah Kampung Anak Sejahtera atau KAS itu? KAS merupakan model program pendampingan masyarakat, untuk memerangi stunting, melalui pemberdayaan, penguatan peran keluarga.
Sesi Pemaparan Materi “Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak pada 1000 HPK” dengan tema “Semua Anak, Anak Kita”oleh Hendro Utomo
Diskusi dan Pemaparan Materi “Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak pada 1000 HPK” dengan tema “Semua Anak, Anak Kita”
Data kesehatan
Data Pemantau status Gizi ( PSG ) Kemenkes 2018 menyebutkan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 29.6 persen. WHO menyebutkan bahwa kondisi ini tergolong kronis, karena diatas 20 persen.
Di dunia, Indonesia termasuk sebagai negara dengan angka prevalensi stunting ke lima terbesar ( TNP2K, 2017 ). Kemenkes juga mencatat 3.8 persen balita Indonesia berada dalam kondisi gizi buruk, dan 14 persen, gizi kurang.
Sementara, di desa Cibatok Dua, menunjukkan data, sebenarnya hanya 11 anak yang terkena stunting. Karena keinginan untuk menghilangkan kasus stunting, jangan sampai ada anak yang mengalami kekurangan gizi, maka desa Cibatok Dua dijadikan model di kabupaten Bogor.
Prosesi launching Program Kampung Anak Sejahtera secara simbolis (Pemukulan Gong) oleh Camat Kecamatan Cibungbulang, Yudi Nurzaman, S.H., MM.
Pemberdayaan Keluarga
Camat cibungbulang, bapak Yudi Nurjaman menandaskan jika upaya penuntasan gizi buruk sebaiknya dilakukan melalui terobosan dengan berbagai pendekatan. Menurut beliau, persoalan stunting bukan semata-mata persoalan kesehatan, bukan hanya persoalan kurang gizi.
Lebih dari itu, mengatasi masalah stunting diawali dengan penguatan ekonomi keluarga terlebih dahulu. Keluarga yang ekonominya kuat, maka akan mudah memenuhi berbagai kebutuhan.
Persoalan stunting tidak bisa dipisahkan dengan persoalan yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak. Setidaknya, ada 4 faktor yang dapat menyebabkan stunting ( Memendes-PDTT ( 2017 )
- Praktek pengasuhan yang tidak baik
- Terbatasnya layanan kesehatan, termasuk layanan anc ( ante natal care ), post natal dan pembelajaran dini yang berkualitas.
- Kurangnya akses pada makanan bergizi
- Kurangnya akses pada air bersih dan sanitasi
Bagaimana anak mendapatkan akses pangan secara luas dan layak, etrutama bagi anak-anak, merupakan kewajiban kiat semua untuk mewujudkannya.
Anak-anak berhak mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan, negara menjamin hak-hak anak agar terpenuhi proses tumbuh kembangnya. Hak anak bisa dipenuhi dengan baik, apabila seluruh keluarag memahami pentingnya peran keluarga dalam memenuhi hak anak.
Agar kesadaran keluarga Indonesia tentang pentingnya hak anak bisa tercipta, maka Kementerian PPPA bersama dengan Foodbank of Indonesia ( FOI ) bekerjasama dalam upaya pemenuhan hak anak,s ekaligus mencegah stunting, melalui program Kampung Anak Sejahtera ( KAS ).
Edukasi dilakukan melalui program yang meliputi anak, keluarga, hingga level kampung ( RT/RW ). Beram edukasi dilakukan kepada sebanyak mungkin keluarga, diantaranya edukasi mengenai pola asuh anak, pemberian asupan gizi yang benar dan baik untuk ibu hamil dan menyusui, pemberian ASI eksklusif dan pemberian menu seimbang.
Edukasi ini menjadi penyadaran bagi keluarga, membuka wawasan, betapa pentingnya makanan sehat untuk anak, sekaligus merubah pola pikir masyarakat bahwa pemenuhan akses pangan bisa dilakukan dengan berbagai cara praktis dan bisa dilakukan sendiri di rumah dan lingkungan sekitar.
Dengan keluarga yang kuat, yang memiliki wawasan dan pengetahuan tentang pengasuhan anak dan pemenuhan akses pangan, diharapkan akan tumbuh menjadi desa layak anak, yang perkembangannya akan menjadi Indonesia Layak Anak ( IDOLA ).
Selaras dengan apa yang disampaikan Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan KPPPA RI Drs, Hendra Jamal, M Si, yaitu pemenuhan hak anak adalah hal penting dan merupakan prioritas.
Bahwa semua anak adalah anak-anak kita, yang harus dipenuhi hak-haknya, dipenuhi asupan gizinya.Dizi Masyarakat IPB menegaskan, "pemebrian asupan gizi untuk anak-anak di periode emas sangat penting. Orangtua perlu menyadari hal ini agar anak-anak dapat tumbuh kembang optimal."
Bersamaan dengan launching KAS, juga diselenggarakan pelatihan Gizi dan Kesehatan bagi keluarga, di Desa Cibatok, sebagai sebuah aktifitas pengayaan. Aktifitas lainnya adalah Pelatihan Penguatan Peran Keluarga. Pelatihan pengelolaan PMT berbasis pangan lokal, direncanakan akan dilakukan.
Program KAS, dilaksanakan di empat kabupaten, yaitu Bogor, Pandeglang, Magelang dan Sidoharjo, ke empat kabupaten ini terpilih menjadi wakil model mewakili empat provinsi di pulau Jawa.
Program ini diharapkan menjadi solusi alternatif untuk membantu menangani kasus gizi dan pemenuhan hak anak Indonesia, terutama dalam aspek kesehatan sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa yang produktif.
Hendro Utomo, pendiri Foodbank of Indonesia mengungkapkan bahwa perlu usaha maksimal dalam melaksanakan program KAS. “Di bulan April lalu, FOI telah melakukan penandatangan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Program KAS Magelang juga telah dibuka pada Agustus lalu. Ke depan, FOI bersama KPPPA, pemerintah Kab. Bogor, Kab. Magelang, dan para relawan dapat bekerjasama dalam program KAS agar mendapat hasil yang maksimal,” ungkapnya.
Sudah selayaknya program ini menjadi kepedulian kita semua, kita support dengan cara yang kita bisa, menuju generasi yang semakin kuat, neegri yang semakin kuat.
Aku juga sedang belajat banget soal Stunting Mba. Soalnya memang wajib banget di sosialisasikan agar calon ibu pun yang sudah jadi agar waspada.
BalasHapusStunting atau gizi buruk ini ternyata ga cuma terjadi pad anak2 di pelosok loh...di Jakarta dan kota2 besar masih banyaaak. Orangtua hrs diberi training tentang stunting. Memang betul tingjat perekonomian masyarakat yg pertama harus diperbaiki dulu..menyusul lainnya
BalasHapusterimakasih informasinya sangat membantu, jadi tahu tentang stunting
BalasHapusAlhamdulillah di Bengkulu sudah ada kampung sejahtera di sekitar daerah nelayan. Semoga nanti menyusul juga ada kayak gini ya
BalasHapusStunting sudah menjadi masalah kesehatan di Indonesia, memang sudah saatnya masyarakat luas teredukasi tentang penyebab stunting dan apa upaya pencegahannya agar kita semua terbebas dari stunting
BalasHapussemoga anak-naka Indonesia terhindar dari stunting, aamiin. Ngeri-ngeri juga soalnya baca tentang stunting ini, efeknya kemana-mana ternyata
BalasHapusEfek stunting ini bisa menyebabkan penyakit fisik maupun psikis, lho. Ini bukan kekurangan gizi yang gitu aja, memang harus fokus untuk pengobatannya.
BalasHapusStunting gejalanya gk bgitu jelas sih y mba udah rada besar baru ketahuan.. konsen bngt nih orang tua kasih nutrisu dn gizi yg lengkap dr 1000hr prtama
BalasHapusStunting memang perlu dicegah dengan serius, itu pentingnya edukasi nutrisi bagi ibu ya biar sadar sejak kehamilan
BalasHapusStunting hampir tidak terlihat ya harus lebih di perjelas gejalanya , terimakasih infony
BalasHapusWajib banget ya belajar soal stunting ini kan mau jadi ibu
BalasHapusInfonya bermanfaat banget tentang stunting jadi nanti kalo udah punya baby udah tau info mengenai stunting.
BalasHapusSmoga kampung anak sejahtera ini semakin banyak di launching di Indonesia ya mba. Soalnya biar makin banyak yang melek tentang stunting. Apalagi stunting kan berdampak tak baik bagi anak
BalasHapusAku curiga anakku stunting karena kok badannya kurus bangeeet. Huhuhu. Tapi aku belum periksakan mereka sih. Makasih informasinya mbak Tite, ini bagus banget untuk edukasi orang tua terutama ibu sejak masa kehamilan.
BalasHapusSemoga banyak anak-anak sehat ya ,apalagi masa tumbuh kembang itu harus diperhatikan. anak asupannya bergizi akan mmbuatnya semakin berprestasi
BalasHapusprihatin juga ya stunting kondisinya kronis di kita. Back to Germas buat orang tua deh yang akan berinbas pada pemahaman pola asuh pada anak agar tumbuh kenbangnya optimal sesuai dengan usianya
BalasHapusSupport dan salut dengan program2 pemerintah macam KAS ini, semoga makin banyak para ibu melek tentang nutrisi anak semnejak dalam kandungan agar Indonesia bebas stunting
BalasHapusMantap nih KPPPA dan FOI. by the way, aku baru tau tentang stunting..
BalasHapusIya faktor utama ekonomi.keluarga hrs diurusin dulu, krn kadang bersumber dari.kurangnya dana juga..
BalasHapusSemoga programnya bisa merata ya kak biar masyarakat teredukasi dan masalah stunting bisa teratasi. Sedih karena dampak stunying itu banyak banget terutama rasa percaya diri dan tumbuh kembang.
BalasHapusMoga keberadaan kampung ini bisa sosialisasi utk Cegah stunting
BalasHapusWah saya jadi lebih tahu tentang stunting 😀 selagi masih sendiri jadi senang dapat informasi seperti ini untuk bekal menjadi ibu nanti
BalasHapusLebih mengedukasi terhadap orang-orang yang jauh dari jangkauan informasi tentang stunting. Karena masih banyak yang belum teredukasi akan kekurangan gizi pada anak.
BalasHapuspenting banget terus mengedukasi mengenai gizi ini yaaah
BalasHapusSmoga stunting jadi penyakit yang musnah dari negeri ini, biar kita maju! aamiin!
BalasHapussunting karena kurang gizi kronis mengakibatkan anak gagal tumbuh, perkembangan otak tidak maksimal, dan gangguan metablisme.Semoga adanya kampung anak sejahtera bisa membantu anak Indonesia benar tercukupi gizi dan angka stunting berhasil ditekan.
BalasHapus