Pernahkah merindukan masakan yang pernah tersaji di masa lalu kita? masa kecil, masa kanak-kanak kita? apakah punya makanan kerinduan yang ingin kita makan saat kita sudah dewasa? Pernahkah kita ingin sekali menyajikan makanan itu di hadapan kita?
Aku pernah dong, bahkan sering. Ya, aku sering sekali merindukan masakan ibuku yang aku makan saat aku masih kanak-kanak. Lalu, apa yang aku lakukan? ya aku masak lah.
Aku masak masakan yang aku pengini itu, sebisa aku. Mungkin tak seenak atau tak selezat dahulu ketika aku kecil, karena kan aku nggak tau kalau harus tanya resepnya ke ibuku, hehehe.
Tapi percayalah, sekalipun yang aku masak tak selezat masakan ibuku, tapi waktu makan, rasanya ya enak saja, bener.
Waroenk Talubi
Nasi uduk ayam bakar
Ada nostalgia yang dituturkan oleh kakak Ellen tentang niat awal mendirikan Waroenk Talubi adalah melestarikan resep turun temurun dari Oma.
Ceritanya, sewaktu masih kecil ,mereka sering berkunjung ke Oma Buyutnya, dan sering dimasakkan makanan lezat. Nah, kelezatan itulah yang bikin mereka kangen.
Terutama yang dikangeni adalah Nasi Uduk Ayam Bakar, dan menurut para cucu buyutnya rasanya luar biasa, beda dengan ayam bakar pada umumnya. Inilah yang lalu disebut dengan Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi.
Bahkan ayam gorengnya juga enak, lagi-lagi rasanya juga khas, karena ditaburi dengan kremesan basah maupun kering.
Masih terbayang di ingatan para cucu buyut itu, bagaimana Oma Buyut mereka menyuapi makan nasi uduk dengan kremesannya. Nikmatnya suapan Oma itu, membuat mereka selalu minta nambah makan.
Yah, aku bayangin disuapin nasi uduk dengan kremesan ayam saja nge ces nih, bagaimana mereka yang mengalami langsung ya? wajar saja kalau kenangan itu sangat membekas, dan mereka kangen resep Oma.
Rasa lezat masakan Oma itulah yang akhirnya membuat para buyut Oma sepakat untuk membuka Waroenk Talubi.
Waroenk Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi ini berdiri tanggal 18 April 2018, dan dibuka untuk umum pada tanggal 28 April 2018. Berdirinya waroenk makan yang mencitrakan nuansa masa lalu dan tradisional menunjukkan kesan keinginan mengangkat makanan lokal.
Sama halnya dengan 'induknya' yaitu pusat oleh-oleh khas Bogor sejak tahun 2014, yaitu Bika Bogor Talubi, yaitu kue bika yang dibuat dari talas dan ubi ASLI, dan hanya ada di kota Bogor.
Pusat oleh-oleh ini sudah ada sebanyak 3 outlet, yaitu di Jln. Pajajaran 20 M Bogor, jln Sholeh Iskandar 18B Bogor, Jln Raya Gadog, sebelah Vimalla Hills, Puncak Bogor.
Kue-kue khas Bogor
Bolu talas ubi
Pusat oleh-oleh dengan makanan yang berbahan dasar produk lokal yaitu talas, dan resep Oma di Waroenk Talubi, adalah sebuah konsistensi untuk mempertahankan, melestarikan persembahan alam yang ada.
Lihat saja, beberapa paket menu yang selalu mengikutsertakan Oma, tentunya bukan Oma secara fisik dong. Untuk selalu mengingatkan pada Oma, maka beberapa menu dinamai dengan menggunakan kata Oma.
Yuk kita lihat paket menu yang ada
Paket disuapin Oma - Rp.10.000, ada 3 jenis
1. Berisi Nasi Pecel + Tahu + Tempe + Teh
2. Berisi Nasi Uduk _ Tahu + Tempe + Telur + Teh
3. Berisi Nasi Udiuk + Kepala ayam + Ampala ayam+ Usus + teh
Paket Inget Oma - Rp.20.000, ada 2 jenis
1. Berisi Nasi Uduk + Ayam Goreng + Tahu + Tempe + Teh
2. Berisi nasi uduk + babat goreng + Paru goreng + teh
Paket Kangen Oma - Rp.22.000
Berisi Nasi uduk + Ayam bakar + Tahu + Tempe + Teh
Paket Sayang Oma - Rp.27.000
Berisi Nasi uduk + Babat goreng + Urap + teh
Ada menu lengkap yang dijual hanya dengan harga Rp.10.000 tak lain adalah keinginan agar semua sahabat talubi bisa merasakan nikmatnya masakan dengan bumbu khas Oma.
Ayam bakar
Paket kangen Oma
Sebagian menu
Limpa goreng
Bukan hanya itu lho menunya, masih ada paket andalan dari Waroenk Talubi ini, yang aku berkesempatan menikmatinya saat acara Launching tanggal 28 april yang lalu.
Nasi uduk dengan ayam bakar yang menurut aku memang beda ya, bumbunya terasa legit bukan hanya di luar saja, tetapi meresap sampai ke bagian dalam. Campuran rasa antara gurih, manis dan sedikit pedas benar-benar meresap. Ayamnya juga empuk, nyaris sampai ke tulang-tulangnya, hahaha, nyaris aku habiskan semua tuuh.
Waktu itu aku tanyakan, bagaimana bumbunya bisa meresap banget, ternyata adalah ayam dibumbui dari sebelum dibakar, jadi bukan hanya dibumbu oles lalu dibakar saja.
Ternyata resep dari Oma ini adalah sebenarnya adalah resep leluhur lebih dari 100 tahun.
Nasi uduk ayam bakar talubi ini menjadi menu khas yang baru bagi aku, pastinya akan menjadi ikon baru kuliner Bogor.
Terus tahu gorengnya juga tahu Yun Yi, tahu enak yang sangat dikenal masyarakat di kota Bogor, sebagai tahu yang sehat dan teksturnya. Ada lalapan dan sambal bawang yang pedas buatku, hehe. Buat yang suka pedas, sambal ini bisa jadi pas.
Ada lagi menu yang disebut dengan best seller, yaitu nasi uduk dengan ayam goreng. sama seperti ayam bakarnya, ayam goreng ini empuk dengan rasa bumbu yang meresap sampai ke dalam. Gurih, dan masih ditaburi kremes, kremes basah dan kering. Nah, sambal yang ini, sambal kacang yang tidak encer, tapi juag tidak terlalu kental.
Cocolan sambal kacang ini memang menjadi pembeda atau ciri khas yang membedakan masakan nasi uduk ayam goreng di tempat lain.
Mengangkat kearifan lokal
Ruangan yang cozy dan nyaman akan kamu rasakan, begitu kamu menginjakkan kaki ke lantai dua. Banyak hiasan bernuansa jadul yang dipajang di sana.
Disain interior di Waroenk Talubi menyuguhkan nuansa lawas, atau bahasa anak sekarang adalah nuansa jadul, heheh.
Di beberapa sudut dinding, dipajang banyak quote-quote lawas yang menarik, singkat, namun penuh makna.
Waktu aku tanyakan ke Kakak Ellen, harapan apa yang dipanjatkan, dengan mengutip quote-quote motivasi masa lalu itu? yang mungkin sudah nyaris dilupakan? jawabannya adalah keinginan mengangkat nilai-nilai luhur masa lalu yang sudah hampir dilupakan.
Ruang yang nyaman
Sebagian anak milenial bisa jadi tidak mengenal bahkan tidak mengetahui beberapa quote jadul itu, dan Waroenk Talubi berkeinginan untuk mengingatkan kembali nilai-nilai positif itu.
Dengan harapan anak muda jaman know bukan hanya bergaul dengan gadgetnya saja, tetapi mau merenung beberapa nasehat-nasehat jadul yang merupakan nilai positif.
"Meskipun berasal dari masa lalu, jika itu merupakan nilai positif, apa salahnya jika ditularkan?" begitu kata Kakak Ellen.
Lagu-lagu lawas dari siaran radio juga akan kamu dengarkan sepanjang kamu menikmati makanan di Waroenk Talubi ini.
Nah kamu yang sering jalan-jalan ke Kota Bogor, pastikan mampir ke Waroenk Talubi, nikmati menu warisan masa lalu yang lezat, dengan hiburan musik lawas dari radio. Suasana Waroenk Talubi akan mengingatkanmu pada kehangatan di rumah Oma.
Pesan Oma
Narsis sejenak
Waaah murah banget, bun. Jadi mau cobain ah kalau main ke Bogor.
BalasHapusWah lengkap ya sekarang. Makanan kesukaan nih lalap sambal goreng ayam. Kalau ke Bogor jangan sampai tidak memoir kemari
BalasHapusWah, Makin lengkap aja nih makanannya. Bisa makan berat dulu saat beli oleh2 dong ya.
BalasHapusAku bingung antara paket nasi uduk ayam goreng atau babat. Keduanya menggigah selera. Apa aku pesen keduanya aja ya hehehe
BalasHapusKenyang nih makan di warung ini, nasi uduk ayam goreng, yummy
BalasHapusAh nasi uduk kesukaanku, kalau ke Bogor harus ke sini nih :)
BalasHapusnama paketnya bikin baper mak, kreatif sekali
BalasHapusBikin balik lagi rasa nasi uduknya aplg ayam bkrnya enak
BalasHapusYuk Mbak Tite kita ke sana lagi :D
BalasHapusAKu pengen bukber di sana ngajakin keluarga atau tmn2 gtu :D
Msh belum puas, blm nyobain empalnya nih :D
ayam bakarnya menggoda banget mbaaa.. mau dunk disuapin Oma.
BalasHapusweih.. mantap.. menunya aje gile.. jadi inget mantan di bogor.. ehhe
BalasHapusAduh melihat menunya jadi lapar Ibu...
BalasHapusNtar ajak aku dong makan kesini bu.
Gimana kalau Blogor halal bil halal di sini? Asyik keknya
BalasHapusEnaaak semua ya menunya. Moga Erna bisa mampir pas pulang ke Bogor. Duh kangen berat sama kuliner Bogor.
BalasHapusSambel, limpa dan ayam bakar bikin nelen ludah. Ya Allah pengen mampir. Nanti disempatkan ah kalo main ke bogor
BalasHapusIh mantab banget, sayang ga bisa kesana waktu itu
BalasHapus