Tidak ada orang yang suka ketika di vonis menderita sakit, oleh dokter. terlebih ketika sakit itu adalah sakit yang dikenal sakit serius, sakit yang mustahil bisa disembuhkan karena sakit itu memang dianggap oleh sebagian masyarakat tak ada obatnya.
Belum lama berselang tentu masih kita ingat seorang artis ternama negeri ini yang akhirnya harus menyerah pada sang maut, ketika penyakit yang dideritanya tak bisa sembuh.
Bahkan sang artis ini telah berjuang panjang, bertahun-tahun dengan segala cara yang bisa dilakukannya, ternyata tak sanggup melawan keganasan penyakit itu.
Ya, kanker, tepatnya kanker servik yang masih menjadi momok bagi perempuan, bahkan data GLOBOCAN menunjukkan dalam setiap hari terdapat 58 kasus baru. Di Indonesia, kanker serviks menjadi salah satu kanker pembunuh paling tinggi.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi dan pengetahuan mengenai kanker, khususnya kanker serviks.
Kanker serviks bisa dicegah
Nah, baru tau kan aku, kalau kanker serviks ini bisa dicegah lho, bukan kanker jenis lain yang tak bisa dicegah.
Menurut dr. Adriansjah Dara, SpOG, MKes, Ob/Gyn Specialsit Siloam Hospital Semanggi mengatakan, "Kanker serviks bukan keturunan tetapi penyebab utamanya adalah Human Papillomavirus ( HPV ).
Karena itu, kanker serviks seharusnya bisa dicegah dengan dua cara :
- Pencegahan primer yaitu melalui vaksinasi HPV dan edukasi kesehatan bagi masyarakat luas.
- Pencegahan sekunder melalui skrinning rutin ( Pap smear, Tes IVA, Tes HPV DNA ).
Kampanye lebih menitikberatkan pada pentingnya upaya pencegahan kanker serviks, bagaimanapun mencegah selalu lebih baik. Bisa dibayangkan berapa biaya material emosional yang harus ditebus, ketika pencegahan kanker serviiks ini terlanjur menghampiri seorang perempuan.
Selain itu, juga nggak bisa kan ya edukasi berhenti hanya di situ, dibutuhkan edukasi berkelanjutan, buat masyarakat, khususnya perempuan, akan pentingnya pencegahan kanker serviks itu.
Edukasi akan pentingnya pencegahan terhadap kanker serviks menjadi penting karena setiap perempuan harus bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya sendiri.
Selain itu, para perempuan yang lebih melak kesehatan melek terhadap issu kanekr serviks ini, diharapkan bisa melakukan edukasi terhadap sesamanya akan pentingnya pencegahan kanker serviks.
Tanggal 15 Februari 2018 lalu, Koalisi Indonesia Cegah kanker serviks ( KICKS ) kembali mengedukasi masyarakat khususnya perempuan tentang pentingnya pencegahan kanker serviks.
Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Dunia Kasih Harapan "Bracelet of Hope", dan pada kesmepatan itu diadakan talkshow dengan tema " Kenali Penceajan Kanker Serviks".
Profil KICKS
KICKS merupakan sebuah koalisi yang digagas dan didukung oleh beberapa organisasi non profit, baik yang berlatar belakang medis maupun non medis.
Organisasi-organisasi pendukung KICKS secara bersama-sama melakukan kampanye advokasi publik dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan Indonesia untuk lebih waspada terhadap kanker serviks.
KICKS yang diresmikan pada bulan April 2018 ini, digagas awal oleh Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia ( HOGI ) yang tergabung dalam Indonesian Working Group on HPV ( IWG-HPV ) dan yayasan Kanker Indonesia ( YKI ).
Selain itu didukung pula oleh Yayasan Peduli Kanker Serviks ( YPKS , Yayasan Kesehatan Perempuan ( YKP ), Kalyanamitra, yayasan Putri Indonesia dan Fatayat NU.
KICKS yang berdasar prinsip inklusif dan partisipatif yang kuat bersifat terbuka dan terus menggalang dukungan dari berbagai kelompok masyarakat demi upaya mengeradikasi kanker serviks di Indonesia.
Gelang harapan
Ada yang menarik perhatian di acara itu, yaitu sebuah sudut, dengan etalase yang memajang beberapa gelang. pada awalnya aku kira semacam counter asesoris begitu, ternyata bukan.
Salah satu yayasan yang mendukung acara kampanye cegah kanker serviks adalah yayasan Dunia Kasih Harapan, yang mencanangkan gerakan @gelangharapan.
Gerakan @gelangharapan adalah sebuah gerakan yang menyebarkan kesadaran akan kanker dan pencegahannya. di dalamnya termasuk semangat dan solidaritas terhadap orang-orang yang terkena kanker dan keluarganya.
Gelang solidaritas dibuat dengan sepenuh hati, sepenuh cinta dan harapan, merupakan kerjasama Yayasan Dunia Kasih Harapan yang didirikan oleh 3 sahabat yaitu Wulan guritno, Amanda Soekasah - Joesoef, yang bekerja sama dengan Ghea Panggabean.
Kain jumputan atau kain pelangi yang kemudian dibuat gelang merupakan simbol harapan hingga saat ini.
Gelang Harapan berkolaborasi dengan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks ( KICKS ) membuat gelang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan Indonesia agar waspada terhadap bahaya kanker serviks , sehingga semestinya melakukan upaya pencegahan.
Nara sumber
Gelang solidaritas
Pentingnya cegah kanker serviks
Kerjasama beberapa organisasi kemasyarakatan untuk melakukan kampanye tentang pentingnya cegah kanker serviks, menunjukkan bahwa kepedulian akan gerakan ini cukup penting.
Pada kesempatan itu juga dihadirkan beberapa survivor kanker, yang dengan semangat yang tinggi melakukan upaya perlawanan terhadap kanker, dengan cara menerapkan pola hidup sehat.
Yuk, para perempuan, kita cegah kanker serviks, kita gerakkan kesadaran pada lingkungan kita khususnya perempuan, untuk melakukan upaya pencegahan terhadap kanker serviks.
Betapa pentingnya mencegah kanker serviks, hendaknya menjadi komitmen bagi perempuan Indonesia untuk saling melakukan edukasi, dari yang sudah memahami, pada mereka yang membutuhkan edukasi.
Dibutuhkan kerjasama dari berbagai elemen yang ada di masyarakat, karena kesadaran akan pentingnya pencegahan kanekr serviks memang harus disosialisasikan terus menerus.
Iya mba setuju banget kalau perempuan harus menjaga kesehatan terutama serangan kanker servick yang berbahaya ya mba.
BalasHapusIyah, ngeri ya kalau dengar sakit ini
HapusJadi pengen gelangnya mbak hehehe
BalasHapusIya, bagus ini, trus rancanagn disigner terkenal juga
HapusKalau dengar namanya pasti serem. Tapi kalau fahami ilmu pencegahannya,yang ada jadi lebih hati2. Terimakasih, mbak :D
BalasHapusIay mba, sami-sami, semoga manfaat ya
HapusMencegah lebih baik drpd mengobati ya mbk �� Kadang perempuan tuh malu untuk konsultasi tapi demi kesehatan sebenarnya ya memang harus dilakukan apalagi sekarang fasilitas kesehatan jiga bisa papsmear dan vaksin kanker serviks ini ya.
BalasHapusIyah, sebaiknay enggak malu ya, demi kesehatan kita
Hapussudah lama HOPE sampai saat ini masih sering mesosialisasi tentang kanker. semoga banyak wanita semakin peduli dengan penyakit ini
BalasHapusIyah, mesti disosialisasikan terus ya
HapusAku juga pingin vaksin HPV belum jadi-jadi.. Harganya lumayan mahil juga.. Tapi buat pencegahan ya bu penting juga..
BalasHapusIya mba, demi ingat bahaya yang lebih besar, sebaiknya mencegah
HapusSekarang makin banyak edukasi tentamng kanker khususnya kanker serviks ya mbak.
BalasHapusSemoga semua perempuan dijauhkan dari penyakit ini dan semoga pemerintah menemukan cara supaya vaksin ini bisa lbh murah bahkan gratis aamiin.
Iya, semoga vaksin penting ini bisa diberikan murah
HapusTernyata kanker servick ini masih bisa dicegah ya denga vaksin HPV. Perempuan perlu baca informasi seperti ini. Dan memang sudah sepantasnya kita menjaga kesehatan alat2 daerah khusus perempuan. Ma kasih infonya, Bun
BalasHapusSami-sami mba Ade, semoga manfaat
HapusJangan sampai ya mbak kita ataupun keluarga kita terkena kanker serviks, moga banyak yg baca tulisan mbak agar mereka jg dapat mencegah serviks dengan vaksin
BalasHapusIya, kita ikhtiar dengan vaksin ya, semoga dijauhkan dari sakit
HapusKanker serviks merupakan penyakit yg harus diwaspadai sekali ya Mba. Dan pencegahannya harus diusahakan sedini mungkin apalagi ada vaksin yang dapat membantu. Thank you Mba Tite tulisannya bikin aku lebih aware juga terhadap penyakit mematikan ini. :*
BalasHapusSami-sami Hani, semoga kiat semua sehat yaa
Hapuspemerintah harus lebih banyak mengadakan penyuluhan khususnya disekolah sekolah dan perkantoran.
BalasHapuslokasi pertandingan asian games 2018