Purna sudah gegap gempita menyambut tahun baru, yang ada sekarang adalah segala upaya untuk mencapai harapan yang disematkan saat pergantian tahun beberapa hari lalu. Keramaian penyambutan pergantian tahunpun sudah tak meninggalkan jejaknya, saatnya kembali ke dunia nyata.
Hal yang tak bisa disangkal, kenapa sebagian besar masyarakat selalu bergembira saat pergantian tahun? Kenapa sebagian kita ingin merayakan penyambutan tahun baru?. Bisa bermacam-macam alasan, utamanya karena di tahun baru, setiap orang memiliki harapan untuk lebih baik.
Harapan untuk Diri Sendiri
Menyematkan harapan, sebenarnya sudah menjadi irama hidup manusia, karena sepanjang hidupnya manusia selalu dirundung harap dan cemas. harap dan cemas nyaris menyatu karene kecemasan dan harapan berhubungan dengan peristiwa yang belum datang.
Bisa dibayangkan pada malam tahun baru, ribuan, jutaan ratusan juta harapan naik kelangit, menuju Sang Pencipta, untuk dikabulkan. Mungkin, kalau harapan itu ada ujudnya, akan kita lihat langit malam itu riuh berdeskan berbagai harapan, hehehe.
Bagi orang yang berTuhan, harapan
tak bisa dipisahkan dengan doa, karena melalui doa kita berharap. Konon,
harapan akan dibawa ke langit, dan Tuhanlah yang akan mengabulkan
harapan itu. Sehingga menyematkan harapan untuk lebih baik, senantiasa
disenandungkan oleh segenap makhluk pada saat kapan saja.
Pastinya, kita akan berharap kebaikan untuk diri sendiri, entah dalam bentuk doa, tulisan di med sos, puisi, dan laiinya. Setelah untuk diri sendiri, kita akan berharap untuk orang-orang yang ada didekat kita, seperti pasangan kita, anak-anak kita, orang tua kita.
Dengan berharap kebaikan untuk diri kita dan orang-orang yang kita sayangi, maka kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita sayangi akan baik.
Pernahkah kita selipkan harapan untuk selain diri kita dan mereka? pernahkan setitik saja kita selipkan harapan untuk yang diluar diri kita dan diluar orang yang kita sayangi?
Sematkan Harapan untuk Semesta
Ketika harapan yang terbang ke langit itu adalah gelombang, maka dia akan kembali memberikan kebaikan untuk bumi, untuk semesta.
Aku termasuk yang percaya jika semesta ini satu, frekuensi, atau gelombang atau energi, akan saling beresonansi.
Jika harapan akan kebaikan semakin banyak terangkat ke langit, maka semestapun akan menjadi ruang huni yang penuh kebaikan.
Jangan salah, ketika kita hanya berharap kebaikan untuk diri sendiri saja, maka itu paling mudah. Dengan berharap kebaikan untuk semesta maka buhul hati kita akan tersentuh, bahwa kita juga punya tanggungjawab untuk berbuat baik pada semesta.
Bentuk kebaikan pada semesta berarti kebaikan kepada siapa saja, kepada apa saja di dalam semesta ini. Baik kepada pasangan, anak, keluarga, orang tua, juga bukan hal yang sulit, karena mereka begitu riil dan dekat.
Bagi orang yang berTuhan, harapan tak bisa dipisahkan dengan doa, karena melalui doa kita berharap. Konon, harapan akan dibawa ke langit, dan Tuhanlah yang akan mengabulkan harapan itu. Sehingga menyematkan harapan untuk lebih baik, senantiasa disenandungkan oleh segenap makhluk pada saat kapan saja.
Jika harapan akan kebaikan semakin banyak terangkat ke langit, maka semestapun akan menjadi ruang huni yang penuh kebaikan.
Jangan salah, ketika kita hanya berharap kebaikan untuk diri sendiri saja, maka itu paling mudah. Dengan berharap kebaikan untuk semesta maka buhul hati kita akan tersentuh, bahwa kita juga punya tanggungjawab untuk berbuat baik pada semesta.
Bentuk kebaikan pada semesta berarti kebaikan kepada siapa saja, kepada apa saja di dalam semesta ini. Baik kepada pasangan, anak, keluarga, orang tua, juga bukan hal yang sulit, karena mereka begitu riil dan dekat.
Bagi orang yang berTuhan, harapan tak bisa dipisahkan dengan doa, karena melalui doa kita berharap. Konon, harapan akan dibawa ke langit, dan Tuhanlah yang akan mengabulkan harapan itu. Sehingga menyematkan harapan untuk lebih baik, senantiasa disenandungkan oleh segenap makhluk pada saat kapan saja.
Lalu, apakah pernah kita mengharapkan kebaikan pada sesuatu diluar diri kita dan orang-orang terdekat kita? Bukankah doa yang kita lantunkan lebih sering kebaikan dunia akherat untuk diri sendir?, keluarga?
Pernahkah kita harapkan kebaikan untuk orang-orang yang kita jumpai di jalanan sekalipun kita tak kenal?, pada para pengemis yang menadahkan tangan, atau kepada para pekerja yang badannya berpeluh mencari sesuap nasi ditengah terik matahari?
Pernahkah berharap kebaikan untuk mereka yang tidak seberuntung diri kita?, orang-orang yang tak sempurna fisiknya, tak sempurna kehidupannya?
Atau pernahkah juga kita berharap kebaikan untuk air, bunga? pepohonan? langit, matahari? bulan? bintang-bintang? Bahkan untuk para satwa ?
Menyematkan harapan baik untuk semesta, adalah benih yang kita taburkan dan kita juga yang akan menuai, sesungguhnya proses tabur tuai itu benar adanya.
Kalimat bersayapnya keren mb, penuh filosofi
BalasHapusmulia sekali meyematkan harapan untuk semesta mbak, keren
BalasHapusSemoga semua harapanmu terkabul. :)
BalasHapusfoto-fotonya bagus mba :)
BalasHapussalam kenal yaaa :)
harapan terbaik ya mbak, semoga terkabul, amiiien
BalasHapusSesungguhnya, manusia bukan hidup di atas alam, tapi hidup di antara alam. Jadi memang ga boleh semena2 thd alam
BalasHapusKarena sesuatu yg baik.. pengharapan yg baik.. semesta jg mengetahuinya. Tebar kebaikan u semesta, sebenarnya kebaikan itu jg u diri kita sendiri. Keren ini pembahasannya..
BalasHapusHarapan yang natural, harapan yang logis. Semangat Mba :)
BalasHapusAku hilang fokus liat gambar2mu yang keren2
BalasHapussemoga harapannya bisa terkabul :)
BalasHapusSaya pun selalu memegang teguh hukum tabur tui. Semoga harapan mba di dengar semesta
BalasHapusAmin, harapan yang indah, semoga terkabul.
BalasHapusItu foto bunganya cantik banget, bunga apa namanya mbak?
BalasHapusHarapan yang logis, semoga terkabul.
BalasHapusKata-katanya filosofis banget mbak. Aku suka
Foto-fotonya sangat memesona, lho, Yanti. Isi postingannya, aduhai, bunda belum bisa seperti itu, berfilosofi-an. Patut ditiro nih.
BalasHapusah aku suka sama tulisan mu mbak keliatan dewasa sekali hehe, semoga harapan yang kita impikan dapat terwujud, aamiin
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusPokoknya harapan yang terbaik selalu ya bunda...untuk kebaikan kita semua di alam dunia ini :)
BalasHapusFoto nya keren-keren min, apa lagi yang sunrise nya keren banget, di pegunungan lagi. pokoknya top bgt dah (y)
BalasHapus